KOMUNITAS HOROR INDONESIA

Heboh..... itulah yang terjadi seminggu yang lalu. dimalam yang sunyi sekitar pukul 24.00 WIB terdengar teriakan minta tolong beberapa kali dari dalam hutan desa Ngajaran. Beberapa warga dukuh kaliprak Ngajaran menuju arah suara berasal.

Namun apa yang terjadi ternyata di dalam hutan sudah ada puluhan orang dari desa Tawaran Kecamatan Kenduruan Tuban. mereka berkelompok mencari 2 orang warga desa mereka yang hilang di hutan tersebut saat mencari belalang malam hari ( nyuluh walang ). sampai mendekati fajar belum ditemukan. sebagian besar pencari sudah mulai pulang karena kecapaian. Keesokan harinya.......( bersambung)

Tukiyem itulah inisial salah seorang warga desa Tahunan Kecamatan Sale Kabupaten Rembang. Pagi itu tepatnya hari rabu tanggal 16 Maret 2016. berpamitan pada saudara dirumah hendak berbelanja kepasar sekaligus menjemput anaknya Bunga yang bersekolah di TK. Namun sampai siang tidak kunjung pulang, keluarga cemas menunggu karena tidak mungkin Tukiyem pergi jauh karena hanya membawa uang Rp 150.000,00 dan mengendarai sepeda motor smash tanpa mengenakan helm. Namun sampai sore Tukiyem tak kunjung pulang, ahirnya pihak keluarga mulai mengadakan pencarian, sehari, dua hari tiga hari, empat hari tidak membuahkan hasil. Pihak keluarga juga sudah berusaha minta tolong pada orang pintar dengan sedikit gambaran bahwa Tukiyem masuk ke dunia ghaib. singkat cerita tepatnya hari rabu seminggu kemudian pihak keluarga mendapatkan kabar dari piahk kepolisian pelabuhan Tanjung Perak, bahwa ditemukan seorang wanita bersama seorang anak kecil menegndarai kendaraan bermotor hendak menyeberang ke Kalimantan namun ditahan oleh pihak keamanan karena Tukiyem ditanyai seperti orang linglung.


Namun dari keterangan anaknya yaitu Bunga mengatakan bahwa bersasal dari desa Tahunan Sale, lantas pihak kepolisian Tanjung perak menghubungi polsek Sale agar keluarga menjemput Tukiyem di Pelabuhan Tanjuk Perak.

Pada waktu ditemukan kondisi Bunga sudah kumuh karena tidak makan dan mandi selama satu minggu, menurut wawancara dengan bunga selama perjalanan ibunya mengendarai sepeda motor tidak melalui jalan raya akan tetapi masuk semak-semak dan keluar masuk hutan. Berbeda dengan pengakuan Tukiyem, dia mengatakan bahwa selama perjalanan dia mengendarai sepeda motor di jalan raya yang halus dan sepi.

Menurut pengakuan Mbah Kardi seorang Warga desa Gading, sore itu pada waktu hari tukiyem hilang dia melihat seorang wanita memboncengkan seorang anak kecil melalui jalan setapak dari arah bendung jakinah menuju arah hutan sumber semen melaui lokasi Jobong ( tempat pembakaran batu kapur) yang tidak mungkin bisa di lalui sepeda motor. pada jam yang sama sekitar pukul 17.00 WIB. seorang petani penggarap persil juga melihat Tukiyem keluar dari hutan sumber semen ke arah utara menuju ke Tuder namun tidak melewati jalan.

Menurut pengakuan salah seorang paranormal yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, bahwa Tukiyem dibawa jalan-jalan oleh penghuni hutan wisata Sumber Semen.

Namun apakah cerita yang beredar itu benar? hanya Allah yang maha tahu. (didin)